Berkembangnya bidang perbankan berjalan seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional maupun ekonomi dunia. Timbulnya krisis ekonomi dan krisis terhadap mata uang asing terutama terhadap Dollar Amerika dan akibatnya banyak perusahaan-perusahaan yang gulung tikar, banyak para pengusaha kecil menengah yang mampu berdiri dan bertahan membangun usahanya dan semua itu tidak lepas dari bantuan pihak lembaga keuangan, disini khususnya PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Surabaya Kaliasin memberikan bantuan pengusaha kecil menengah, berusaha memberikan kredit modal kerja yang disesuaikan dengan kelayakan usaha serta prospek ke depan usaha tersebut. Bagi calon debitur untuk mendapatkan bantuan kredit modal kerja yang diinginkan tidaklah sulit dan bukan hanya menjadi impian tetapi dapat menjadi kenyataan. Penulis dalam hal ini menggunakan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Surabaya Kaliasin sebagai objek penelitian dengan melakukan pengamatan mengenai sistem dan prosedur pemberian kredit usaha kecil menengah untuk modal kerja dan membandingkan teori dan praktek. Penulis akan memberikan penjelasan tanpa menggunakan uji statistik dari data yang diperoleh melalui tanya jawab dan dokumentasi. Hasil dari pengamatan tersebut menunjukkan bahwa untuk mengajukan permohonan kredit modal kerja bagi calon debitur sangatlah mudah yaitu dengan mengajukan surat permohonan kredit yang mencantumkan surat legalitas diri dan legalitas usaha serta berapa jumlah kredit yang diinginkan calon debitur. Semakin meningkatnya persaingan antar bank, diharapkan perlunya bagi pihak bank untuk lebih teliti lagi di dalam menganlisa surat pengajuan permohonan kredit yang diajukan oleh nasabah saat pengajuan awal.