Mengadakan analisis hubungan dari berbagai pos dalam suatu laporan keuangan adalah merupakan dasar untuk dapat menginterprestasikan kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan, dengan menggunakan analisis perbandingan dan rasio keuangan maka akan diketahui tentang baik buruknya keadaan atau posisi keuangan perusahaan. Sehingga manajemen dapat mengambil kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan perubahan tersebut, maka akan diperoleh kinerja perusahaan yang lebih baik. Objek yang penulis teliti adalah PT Gudang Garam Tbk yaitu melalui analisis perbandingan laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan laba rugi serta analisis rasio keuangan mulai periode 2001-2005, merupakan salah satu perusahaan yang telah go public di Bursa Efek Surabaya (BES). Berdasarkan hasil analisis perbandingan keuangan maka perusahaan tersebut dalam segi penjualan tiap tahun sudah semakin meningkat. Tetapi pada tahun 2004 penjualan yang terjadi Rp. 24.291.345.000,00 lebih besar bila dibandingkan tahun 2003 sebesar Rp. 23.137.376.000,00 atau adanya selisih dari keduanya sebesar Rp. 1.154.316.000,00. Hal ini disebabkan karena beban usaha baik beban penjualan maupun beban administrasi dan umum yang terjadi pada tahun 2004 lebih besar yaitu Rp. 1.916.005.000,00 sehingga kinerja perusahaan mengalami penurunan, tetapi untuk analisis terhadap rasio keuangan PT Gudang Garam Tbk belum likuid, karena sebagian besar modal perusahaan dibiayai oleh hutang. Secara teori beban usaha yang lebih besar dari pendapatan yang diterima maka akan menimbulkan pajak yang lebih besar pula, sehingga laba bersih perusahaan yang didapat semakin kecil. Maka penulis menyarankan dengan meningkatkan modal kerja perusahaan yaitu dengan meminimalkan beban usaha baik beban penjualan maupun beban administrasi dan umum, serta dalam proses penagihannya diusahakan lancar juga perputaran persediaan haruslah cepat dengan begitu akan berdampak pada pendapatan dan laba operasi yang besar. Untuk rasio keuangannya perusahaan harus meminimalkan hutang yang ada, meskipun modal kecil tetapi perusahaan mampu membayar kewajibannya, dengan kata lain hutang yang terjadi dari tahun akan semakin kecil. Hal ini akan berdampak pada keputusan para investor untuk menanamkan modalnya atau tidak, karena para investor lebih menyukai perusahaan yang mampu membayar hutang jangka pendek maupun jangka panjang saat jatuh tempo, juga berdampak pada kinerja perusahaan dimasa yang akan datang. Jadi laporan keuangan selain dapat mengambil keputusan juga dapat menunjukkan kinerja perusahaan, apakah meningkat, stabil, atau bahkan menurun.